Hein ter Poorten | |
---|---|
Lahir | Buitenzorg, Hindia Belanda | 21 November 1887
Meninggal | 15 Januari 1968 Den Haag, Belanda | (umur 80)
Pengabdian | Belanda |
Dinas/cabang | Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger |
Lama dinas | 1908–1945 |
Pangkat | Letnan jenderal |
Komandan | American-British-Dutch-Australian Command |
Perang/pertempuran | Kampanye Hindia Belanda |
Pasangan | Agneta C. Roqué
(m. 1912–1925)Anna Maria Bergman (m. 1934) |
Hein ter Poorten (21 November 1887 – 15 Januari 1968) ialah komandan KNIL semasa Perang Pasifik.
Pada tahun 1911, ia disumpah sebagai perwira artileri. Ia merupakan perwira profesional pertama yang mendapatkan surat izin terbang internasional, yang dibayarnya dengan uangnya sendiri. Ia memperluas pengetahuan penerbangannya dalam tahun-tahun berikutnya dan pergi ke Hindia Belanda di mana ia menjadi pendiri Angkatan Udara Militer (Militaire Luchtvaart).
Ia kembali ke Belanda pada tahun 1919 untuk mengikuti kursus di Akademi Militer Tinggi (Hogere Krijgsschool). Ketika kembali ke Hindia Belanda, ia tak melanjutkan kariernya di angkatan udara, melainkan kembali ke artileri. Ia ditugaskan ke staf jenderal antara tahun 1926-1931 dan dari tahun 1933-1936. Akhirnya ia menjadi KaBag dan inspektur artileri. Sebagai pengganti Letnan Jenderal Johan Berenschot, ia menjadi kepala staf jenderal pada bulan Juli 1939, dan tetap dalam kedudukan itu hingga insiden kematian Berenschot pada bulan Oktober 1941. Ia lebih disukai daripada perwira lain karena ia sungguh-sungguh memahami masalah di tangan dan menurut GubJen Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer, ia memiliki kecerdasan cekatan nan tajam, orisinalistas, dan inisiatif, walaupun Tjarda van Starkenborgh Stachouwer takut akan tiadanya mutu khas yang dimiliki Berenschot untuk bekerja dan organisasi sipil dan masalah selain murni militer, mulut besar, kurang cakap berinteraksi dengan penduduk sipil, dan kurang taktis dalam bertindak.
Ter Poorten menjadi komandan seluruh angkatan militer di Pulau Jawa setelah pecahnya American-British-Dutch-Australian Command, dan ia juga salah satu orang yang merundingkan tentang penyerahan Sekutu di Jawa. Ia melewati tahun-tahun Perang Dunia II di sejumlah kamp interniran Jepang, seusai perang ia kembali ke Belanda dan meninggal 22 tahun kemudian dalam usia 80 tahun.